Rabu, 27 Januari 2010

The S.I.G.I.T Bisa Kalem Namun Menggigit

Mengusung aliran musik rock and roll, The Super Insurgent Group of Intemperance Talent, biasa disingkat The S.I.G.I.T tidak tabu untuk tampil tanpa distorsi secara langsung di depan ribuan penggemarnya.

Hal itu dibuktikan oleh Rektivianto Yoewono [vokal, gitar], Aditya Bagja Mulyana alias Adit [bas], Donar Armando Ekana alias Acil [drum, vokal], dan Farri Icksan Wibisana [gitar] dalam konser tunggal berjudul “The Dyslexia Concert” di The Venue Eldorado Bandung, Sabtu [20/06/09] lalu.

Penampilan yang kalem namun menggigit itu mereka selipkan pada bagian kedua konser.

Untuk mendukung musiknya, grup musik yang sudah terbentuk sejak tahun 2002 ini menggandeng Hendi ‘Unyil’ Priyatna yang biasanya tampil bersama The Milo. “Ini pertama kali kita main akustik,” kata Rekti, sang penyanyi.

Sembari memetik gitarnya, dia melantunkan refrain ‘Provocateur’ yang merupakan versi kalem dari lagu ‘Black Amplifier’ yang jadi lagu pembuka dalam konser tunggal pertama The S.I.G.I.T di Indonesia ini. Menariknya lagi saat Insurgent Army-sebutan untuk penggemar mereka- menyanyi bersama, tiba-tiba dinding dan langit-langit The Venue mendadak berkerlap-kerlip dalam warna biru dan putih.

Kehangatan dan kebersamaan sekitar 2 ribu penonton malam itu benar-benar terasa. Satu persatu, lagu-lagu dari album pertama “Visible Idea of Perfection” seperti ‘New Generation’ dan ‘Live in New York’ dinyanyikan bersama-sama layaknya sebuah paduan suara.

Pengaruh Led Zeppelin pada grup musik ini terasa kental. Lihat saja gaya Farri menggesek senar gitarnya dengan bow atau alat gesek biola yang terbuat dari ekor kuda pada lagu ‘Only Love Can Break Your Heart’. Tembang milik rocker Inggris, Neil Young ini berhasil dibawakan dengan apik oleh Rekti, yang mengaku itu lagu favoritnya.

The S.I.G.I.T yang sempat menjelajah sembilan kota dan tampil di 16 panggung selama sebulan penuh saat di Australia itu melanjutkan konsernya dengan raungan gitar elektrik lewat ‘Alright’, ‘Up and Down’, ‘The Party’, ‘Bhang’, ‘Midnight Mosque Song’, dan ‘Did I Ask Your Opinion’ yang merupakan soundtrack dari film Catatan Akhir Sekolah.

Lepas itu, grup musik yang baru saja pulang dari tur di Amerika ini ‘berupaya’ menyudahi konsernya lewat ‘Nowhere End’. Sebelum dinyanyikan, para personil The S.I.G.I.T membagikan puluhan tamborin untuk dibunyikan bersama-sama.

Pada bagian akhir, masing-masing personil memegang stik drum dan meninggalkan instrumennya. Mereka menggebuk dengan irama yang semakin cepat sampai akhirnya keluar dari panggung.

Setelah melepas semua kemeja hitam yang sedari awal dikenakannya, Rekti, Adit, Acil, dan dan Farri kembali naik ke panggung. Mereka menyelesaikan encore dengan permainan musik yang lebih ‘liar’.

Encore adalah babak tambahan dalam suatu konser, yang biasa [dulunya] dimainkan berdasarkan permintaan penonton begitu pertunjukan berakhir. Dalam bahasa Prancis, encore berarti lagi.

Untung saja pilihan lagu pada bagian akhir ini tepat. Sehingga para penonton tanpa dikomando ikut menyanyikan lagu ‘Clove Doper’, ‘Soul Sister’, dan ‘Money Making’. Sebagai penyempurnanya, penonton diguyur oleh uang-uangan kertas dari atas gedung pertunjukkan.

“Buat kami ini merupakan konser yang sangat penting dan ini menjadi tonggak buat kami ke depannya,”

The S.I.G.I.T Tegang Konser 3 Kota di Amerika

Sukses di Australia, band asal Bandung The S.I.G.I.T menuju Amerika. The S.I.G.I.T yang akan konser 3 kota di negara Adidaya itu mengaku tegang.

"Ini sangat menegangkan. Excited. Ini pertama banget kita main di sana. Kita mengharapkan hasil yang sukses," ujar Farri sang gitaris yang ketika berbincang dengan detikhot via ponselnya tengah berada di bandara untuk bersiap menuju Amerika, Kamis (12/3/2009).

Rencananya Rekti (vokal), Farri (gitar), Acil (drum) dan Adit (bass) akan berada di Amerika selama 15 hari. Setelah itu mereka langsung bertolak ke Hong Kong untuk menggelar sebuah pertunjukan di sana.

Tak ada persiapan khusus yang dilakukan pelantun hits 'Black Amphifier' itu selain berdoa. Mereka juga akan memanfaatkan waktu kosong untuk menelusuri kota-kota di Amerika.

"Saya pribadi sih mau ke Barkley University. Saya kan lagi nyusun tesis juga, jadi butuh data-data. Selain itu mau nyari piringan hitam juga," tutur Farri.

Dimana saja The S.I.G.I.T akan tampil? Tanggal 15 Maret 2009 di Thee Parkside, San Fracisco, California. Tanggal 19 Maret 2009 di SXSW, Austin, Texas dan 25 Maret 2009 di Whiskey A Go Go, di Los Angeles, California.

THE SIGIT-THE DYSLEXIA CONCERT




20 06 2009 Konser yang sangat saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Konser band The SIGIT tanggal 20 juni 2009 di the venue, Eldorado, jl Sethiabudhi 438, yang bertajuk ‘The Dyslexia concert’, Acara yang disponsori oleh L.A. lights ini ini berjalan sangat sangat sangat sukses.

Saya datang terlambat sehingga melewatkan penampilan band pembuka jack & four men. Saya datang saat band pembuka lainnya, monkey to millionaire, memainkan lagunya yang berjudul ‘rules and policy’. Penampilan band asal Jakarta ini sangat baik. 3 punggawa band ini lalu memainkan laTercipta sing along saatgu-lagu dari albumnya yang baru, Lantai merah.

Setelah penampilan monkey to millionaire, band pembuka yang tampil adalah Speaker First, band rock n roll asal Bandung ini langsung membuka dengan intro diawal penampilannya. Teriakkan penonton menggema saat Reda sang vokalis naik keatas panggung. Lagu-lagu mereka bawakan dengan baik. speaker first membawakan lagu ‘tak apa (kau yang pinta)’, lagu dari album ‘whatever you say’ mereka bersama label Sony music. Tak lupa ucapan terima kasih pun datang dari Speaker First dan Speaker People (fans dari speaker people).

“the sigit, the sigit, the sigit…”

Iya, penampilan The Sigit sudah sangat ditunggu oleh para penonton yang memadati the venue Eldorado. Penoton yang hadir diperkirakan hingga 3000-an orang. Penonton pun semakin merapat ke depan panggung demi melihat sang pujaannya.

The SIGIT, Band yang beranggotakan Rekti (vocal&gitar), Farri (gitar), Adit (bass), Acil (drum) ini langsung menghentak dengan lagu pembuka ‘Black amplifier’ dari album visible idea of perfection. Lagu pembuka yang meningkatkan adrenalin penonton, ditemani dengan tata cahaya yang bagus, sound yang terdengar sangat rapih, sehingga membuat penampilan mereka sungguh apik.

Penonton terus mereka hajar dengan lagu-lagu lama dan baru mereka. ‘Let it go’, ‘Horse’, ‘Save me’, ‘Damned woman’, ‘No hook’ dan beberapa lagu barunya.

Saat yang mengesankan adalah The SIGIT tampil akustikan di lagu ‘Black amplifier’, ‘New generation’, ‘Live in new York’, Lalu lagu milik Niel Young, ‘Only Love Can Break Your Heart‘.

Pada lagu ‘All the time’ the SIGIT mengaransemen ulang lagunya yang menjadikan lagu ini mempunyai suasana baru. Good aransemen. Lalu penampilan The SIGIT dilanjutkan dengan lagu barunya (ada yang menggunakan suling) , lalu lagu ‘Allright’, ‘Did I ask your opinion’ dan ‘Nowhere end’ yang menampilkan personil band Speaker First dalam penampilannya sehingga semakin membuat suasana semakin meriah hingga akhirnya encore.

Teriakan “We want more.. We want more.. We want more..” terus menggema.

The SIGIT kembali memacu adrenalin penonton hingga berpeluh keringat dengan hentakan lagu ‘Clove doper’ yang membuat penonton terus menggerakkan tubuhnya menikmati alunan musik. Pada lagu ‘Soul sister’, penonton menyanyikan lagu tersebut dengan fasih dari awal hingga akhir lagu.

Lagu money making menjadi penutup di penghujung konser

Konser yang sangat berhasil. Sangat memuaskan penonton. Penampilan yang mengesankan. Selamat untuk The SIGIT untuk album barunya. Semoga semakin banyak yang mengapresiasi band ini. Amin.

Hertz Dyslexia Mini Album Terbaru The S.I.G.I.T



Setelah kembali ke Indonesia, The S.I.G.I.T yang beranggotakan Rekti (vokal), Farri (gitar), Acil (drum) dan Adit (bass) mulai bersiap untuk meluncurkan mini album terbaru bertajuk “Hertz Dyslexia”. Lagu “Money Making” dan “Midnight Mosque Song” yang berada dalam mini album tersebut sudah bisa didengar di myspace mereka.

“Hertz Dyslexia” sebenarnya dijadwalkan keluar Februari lalu. Akan tetapi, karena masih berada di tangan Lembaga Sensor Film, mini album tersebut belum bisa keluar.

Mini album mereka harus melalui Lembaga Sensor Film karena menyertakan DVD rekaman penampilan The S.I.G.I.T. “Jadi peraturan pemerintah sekarang kalau mau rilis video harus lewat badan sensor film. Nah itu stuck di situ. EP (extended play atau mini album) semua produksi sudah jadi, jadi tinggal menunggu DVD.

Rencananya, ada dua cakram padat berbeda dalam rilisan tersebut. Cakram padat pertama berupa tujuh lagu dengan bonus DVD, sementara cakram kedua berisi empat lagu jika pembeli membeli kaos bergambar sampul mini album “Hertz Dyslexia”.

Seperti mini album dan album perdana, lirik lagu di “Hertz Dyslexia” mayoritas dibuat Rekti. Sementara, musik digarap bersama-sama. Rekti dan Acil mengaku dalam mini album terbaru ini, mereka bisa lebih berimprovisasi.

“Kalau dulu kita kan lebih ngejar hook-nya yang lebih sinistik, lebih gampang ngikutin iramanya. Kalau sekarang lebih banyak pemahaman beat, noise,” atau “Lebih keras”. Di EP ini kan ada 11 lagu, dan Ini merupakan jembatan ke album kedua karena ada nuansa-nuansa album keduanya.

Selain mempersiapkan peluncuran album, The S.I.G.I.T juga akan menggelar The Dyslexia Concert di The Venue, Eldorado, Bandung , 20 Juni 2009. Setelah itu, mereka akan menyiapkan album baru dan merencanakan tur.